Gizi yang Mempengaruhi Tinggi Badan Anak
Menurut data statistik penelitian, perbedaan tinggi badan rata-rata anak-anak lelaki China yang berusia 7 tahun lebih
pendek 0,5-0,6 cm dibandingkan dengan anak-anak Jepang yang berusia
sama. Sedangkan perbedaan rata-rata tinggi badan pemuda dan pemudi yang berusia 15-18
tahun lebih pendek 0,6 cm dan 1,4 cm dibandingkan dengan orang Jepang
yang berusia sama.
Jika dengan seksama diteliti sebabnya, maka dapat
dipastikan berhubungan langsung dengan berapa banyak asupan gizinya.
Pada masa perekonomian Jepang yang maju pesat di abad 20 pada masa
1950-1970-an, tinggi badan anak-anak muda bertambah 1 cm setiap 10
tahun, dan selama puluhan tahun ini, pada setiap generasi pertumbuhan
mereka bertambah tinggi besar dan berisi. Sejak pemerintah China
mengadakan reformasi, taraf kehidupan rakyat menunjukkan peningkatan,
terlebih lagi setelah memasuki abad 20 pada masa 1980-1990-an, maka masa
kecepatan pertumbuhan tinggi badan anak-anak dan pemuda China telah
tiba. Dan demi untuk meningkatkan tinggi badan anak-anak, maka masalah
gizi perlu mendapat perhatian yang serius.
Gizi
adalah batu bata yang menopang penambahan tinggi badan anak-anak, tinggi
badan yang ideal tentu saja tak terpisahkan dengan gizi yang sesuai.
Peningkatan yang utama pada tinggi badan adalah tergantung pada
pertumbuhan dan perkembangan tulang panjang, serta endapan bone gelatin
matriks dan mineral subtance yang dihasilkan. Saat pertumbuhan tulang
dan tulang lunak menurun, terlebih lagi bila kemampuan proliferasi sel
tulang lunak dan perpaduan bone gelatin matriks menurun, maka
pertumbuhan tulang panjang akan terbatasi, yang akhirnya mengakibatkan
pertumbuhan badan menjadi mandek.
Ada anak-anak
yang dikarenakan pengaruh komposisi makanan yang tidak sesuai, yang suka
memilih-milih makanan dan kesukaan terhadap makanan yang khas serta
pengaruh penyakit diare dan lainnya, maka dalam tubuh mereka akan
kekurangan protein dan berbagai gizi. Banyak hasil penelitian yang
membuktikan bahwa protein, kalsium, fosfor, vitamin A dan yodium, nyata
sekali mempunyai efek langsung terhadap pertumbuhan tinggi badan.
Sedangkan beberapa zat gizi lainnya seperti zat besi, riboflavin, seng,
dan vitamin A, mempengaruhi nafsu makan dan fungsi kekebalan penyakit
anak-anak, mempengaruhi kinerja usus besar, yang secara tidak langsung
juga mempengaruhi tinggi badan anak-anak.
Protein :
Daging dan jeroan hewan mengandung protein dalam jumlah besar, dan
merupakan "bahan bangunan" yang utama dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak-anak. Dalam pembentukan tulang dan masa pertumbuhan sebagai sumber
perekat yang sangat penting, banyak mengandung asam amino yang spesifik
dan glycine, proline dll. Dalam makanan, jika hanya mengandung protein
tumbuh-tumbuhan saja, asupan gizi yang tersedia tidak cukup tinggi,
terlebih lagi kandungan kadar lysine yang bermanfaat untuk pertumbuhan
peningkatan tinggi badan tidak cukup. Tiga kali sehari dalam makanan
anak-anak harus dipenuhi dengan protein bermutu tinggi, seperti misalnya
ikan, udang, daging, telur susu, dan bahan makanan dari jenis kacang
dll.
Seng : Seng adalah gizi penting yang bisa
membantu pertumbuhan tinggi badan anak-anak. Di saat anak-anak
kekurangan seng dalam proses pertumbuhan yang lamban, maka dengan jelas
menunjukkan penurunan kadar seng dalam pembentukan susunan organ dan
kapasitas pertumbuhan tubuh akan melambat pada saat yang bersamaan.
Kekurangan seng pada anak-anak masih akan mempengaruhi secara langsung
pembagian sel tulang dan proses dasar proliferasi. Selain itu, komposisi
seng juga mempengaruhi pembentukan serta pertumbuhan hormon dan
produksi insulin yang juga berperan penting pada faktor pertumbuhannya.
Kalsium
dan fosfor : Kalsium dan fosfor adalah kadar mineral substance yang
paling banyak terdapat dalam tubuh, rata-rata 99% kalsium dan 80% fosfor
tersimpan dalam tulang. Kapasitas serapan kalsium pada anak-anak bangsa
China jauh sekali berbeda dibandingkan dengan anak-anak bangsa Jepang.
Di saat yang sama, dikarenakan juga imbangan penggunaan kalsium
organisme dalam makanan dari tumbuh-tumbuhan sangat rendah, karena itu,
sehari-hari, anak-anak seharusnya mengonsumsi makanan yang banyak
mengandung kalsium, seperti misalnya susu, kacang-kacangan, sayuran
dll., jika perlu dilengkapi dengan mengonsumsi tablet kalsium. Berjemur
matahari, dan banyak berolahraga juga bermanfaat untuk pertumbuhan
tulang.
Vitamin A : Sangat diperlukan untuk
memelihara pertumbuhan anak-anak dan mempunyai efek penting terhadap
keaktifan sel tulang dan tulang rawan. Selain itu vitamin A masih bisa
mempengaruhi penambahan tinggi badan melalui hormon kelenjar gondok.
Dan
selain gizi di atas yang bermanfaat langsung terhadap tinggi badan, zat
besi seng, riboflavin dan vitamin A masih bisa meningkatkan nafsu makan
anak-anak, mendorong pengeluaran getah cerna, mempengaruhi pembentukan
bulu halus dalam usus 12 jari dan penangkalan terjangkit penyakit,
sehingga membantu mendorong pertumbuhan tinggi badan anak-anak.
Dalam
hidup manusia, terdapat dua masa puncaknya
pertumbuhan tinggi badan :
pertama adalah pada tahun pertama kelahiran, pertumbuhan tinggi badan
bisa mencapai 25 cm. Masa puncak kedua muncul pada usia 12-14 tahun, dan
pada saat itu kecepatan pertumbuhan akan sangat pesat. Pada masa
seperti ini pertumbuhan tinggi badan bisa mencapai 25-30 cm. Dan setelah
melalui masa akil balig, maka tulang dalam kerangka tulang mulai
merapat, kemudian pertumbuhan tinggi badan juga akan terhenti. Oleh
karena itu, jika mendambakan
tinggi badan yang ideal, maka jangan
sekali-kali mengabaikan gizi yang sesuai untuk anak-anak dan remaja